Translate

Rabu, 18 Desember 2013

ADA KEBERKAHAN DI PENDOPO-PALI



Bismillahirrohmanirrohim

Sungguh pengalaman yang sangat indah dan berkesan bagi hidup saya, bagaimana tidak!! karena sebelumnya sepulang kerja saya di Perusahaan Oil Company yang berkantor di Komperta Pendopo Kec. Talang Ubi, Kab. Pali ini, saya biasanya langsung saja pulang ke Rumah untuk berjumpa dengan keluarga & pagi besoknya berangkat kerja dari Rumah.

Tapi kali ini berbeda lho..,sepulang kerja saya langsung ke Rumah-rumah Allah SWT (Masjid) disekitaran Pendopo dan berjumpa teman-teman yang telah lebih dahulu berada disana yang sedang melaksanakan program belajar, dan besok paginya saya berangkat kerja dari Masjid.

Teman-teman ini berasal dari berbagai daerah disekitar Sumsel seperti Prabumulih, Palembang, Muara Enim, Pendopo (Pali) dan Indralaya (OI).

Ngapai aja sich teman-teman ini 3 Hari dari Masjid ke Masjid ???

Wah Rupanya teman-teman ini sedang belajar memperbaiki diri dengan mengamalkan Agama dengan sempurna dengan cara mengikuti program Ittikaf di Masjid selama 3 Hari.

Selain itu mereka belajar menghidupkan/ menapaktilasi Program (Amalan) agama di Masjid Nabawi yang pernah dibuat oleh Nabi Muhammad SAW dan Sahabat-sahabatnya  yaitu: Dakwah, Taklim wa Ta’allum (Belajar & mengajar), dan Tazkiyyah (Dzikir Ibadah dan Khidmat). Sesuai QS.Baqarah : 129. 

Teman-teman ini menjalankan program belajar untuk memakmurkan Masjid- masjid ditempat mereka Ittikaf dengan tertib sebagai berikut :
  • 4 Jam mereka gunakan untuk belajar (Taklim), yang terdiri dari :

    1. Taklim Kitabi

    2. Taklim Halaqah Al Quran

    3. Taklim Enam Sifat

    4. Mudzakarah (Belajar) Adab-Adab Sunah dan doa Sehari-hari

    5. Taklim Infiradi, yakni membaca buku yang mereka bawa di luar amalan ijtima’i

    4 Jam untuk Dakwah (Jaulah), yang terdiri dari :

    1. Jaulah Umumi, yakni jumpa seluruh orang kampung

    2. Jaulah Khususi, yakni jumpa orang perorang sebagaimana kedudukan orang yang didatangi, misalnya : ulama atau umara.

    3. Jaulah Taklimi, yakni mereka berkeliling untuk ajak orang kampung duduk di majlis taklim fadhilah amal yang mereka buat.

    4. Jaulah Tasykili, yakni mereka datang ke tempat orang yang ada simpati setelah mendengar bayan-bayan (penjelasan) mereka.

    5. Jaulah Ushuli, yakni mereka datang kepada orang yang niat keluar bersamaan dengan kepindahan mereka ke kampung lain.

    4 Jam Mereka gunakan untuk Dzikir Ibadah, yang terdiri dari :

    1. Sholat berjamaah
    2. Sholat-sholat sunnah
    3. Dzikir Pagi Petang
    4. Sholat Tahajud dan Doa Hidayah dimalam hari
    5. Tilawah Al Quran
    6. Doa-doa masnunah
    4 Jam mereka gunakan untuk Khidmat (Pelayanan), yang terdiri dari :
    1. Khidmat kepada Amir (Ketua).
    2. Khidmat kepada Jemaah
    3. Khidmat kepada orang kampung
    4. Khidmat kepada diri sendiri
    Semuanya menyita waktu 16 Jam. Sedangkan sisanya digunakan 6 jam untuk tidur dan 2 jam untuk MCK dan keperluan pribadi lainnya.
Yang Paling berkesan bagi saya adalah ketika ikut program berjumpa atau bersilaturahmi dengan saudara muslim ("Jaulah") disekitar Masjid tempat kami Ittikaf. "Pesan yang disampaikan adalah kita ini besaudara yang diikat dengan kalimat LAAILAHAILALLAH MUHAMMADURROSULULLAH, apabila dekat saling bersilaturrahmi dan saling mengingatkan, supaya sukses didunia dan akhirat, setelah menjalani hidup dialam dunia ini manusia akan pindah kealam Akhirat yaitu Kubur (Alam Kubur), Berkumpul di Padang Masyar, Mizan, Sirot, Surga atau Neraka.........
Sebaik-baik bekal agar kita selamat dan sukses di alam dunia dan akhirat adalah Iman dan amal sholeh. sesuai dengan (QS. An-Nahl: 97).

lalu
rombongan ± 4 Orang yang bertugas bersilaturrahmi ini mengajak Sdr Muslimnya mendatangi Masjid untuk mendengarkan Ceramah Agama tentang pentingnya Iman dan amal sholeh dan bagaimana cara mendapatkan iman dan amal sholeh ini !!!

Petugas yang bersilaturrahmi ini terkadang disambut dengan baik oleh sdr Muslim dan langsung mau diajak kemasjid, ada yang masih malu-malu dan ada juga yang belum mau diajak dengan berbagai macam alasan.
Sayapun terobsesi teringat pada kisah-kisah perjuangan dakwah Rosulullah Saw dan para sahabat Ra pada permulaan islam didakwakan, orang-orang Mekah menolak ajakannya dan mencacinya, dan akhirnya tak terasa air saya mata mengalir karena sedih...........

Benar-benar saya mendapatkan pengalaman spiritual di Pendopo Pali ini...
Saya yakin untuk meraih sukses didunia butuh usaha pengorbanan dan untuk sukses akhirat (Masuk Syurga) juga perlu usaha dan pengorbanan... Ya Allah Alhamdulillah ala ni'matil imani wal islam......

Minggu, 03 November 2013

40 HARI BELAJAR DAKWAH DI PENDOPO-PALI



Jaulah (Silaturrahmi ke-Rumah-rumah) dan Kisah Habib Najjar (QS Yasin: 20)
 
Assalamualaikum wr.wb.
Alhamdulillahillazdi ala nikmatil iman wal islam 3x...

Tuan-tuan yang mulia...

Cintanya Allah SWT pada hambanya 70 kali lipat dari pada cintanya seorang ibu pada anak-anaknya.
Apabila Allah SWT mencintai kita maka Allah beri kekuatan untuk mengamalkan perkara-perkara agama dan apabila Allah tidak mencintai hambanya maka Allah SWT SWT akan sibukan dengan perkara-perkara Dunia dan lalai dengan perkara Agama.

Tuan-tuan yang mulia..
Tujuan kita beramal adalah untuk memperoleh ridhonya Allah swt, ridho Allah itu adalah melakukan amalan agama yang menyenangkan Allah SWT.

Ada beberapa amal agama yang membuat Allah meredhoi hambanya antara lain:
  1. Berbakti kepada Kedua Orang tua
  2. Menegakan sholat 5 waktu
  3. Jihat fisabilillah
1. Berbakti kepada Kedua Orang tua
Seperti halnya kisah nabi Musa As, menanyakan kepada Allah siapa nanti temanya maka Allah jawab temannya nanti Tukang daging sehingga dia ingin tau keistimewaannya.  Maka nabi musa ikut kerumahnya yang ternyata dia tinggal bersama ibunya yang sudah tua yang dirawatnya, dimandikan , disuapi dengan daging dan makanan yang paling terbaik sehingga setiap dia beri makan oleh anaknya ia berdoa “Ya. Allah masukan anakku kesurga bersama Nabi Musa As”.

2. Menegakan sholat 5 waktu
Orang yang menegak shalat 5 waktu maka Allah memberi jaminan sbb:

  1. Dibukakan pintu rezeki 
  2. Dibebaskan azab kubur 
  3. Menerima catatan amal melalui tangan kanan 
  4. Menyebrang siroth secepat kilat 
  5. Masuk surga tanpa hisab
3. Jihat fisabilillah

Maksud dan tujuannya adalah “Liila kalimatillah” sebagaimana proses-prosesnya antara lain sebagai berikut:
  1. Menyampaikan dengan cara Jaulah atau silaturrahmi)
  2. Menyampaikan dengan cara tulisan
  3. Khuruj kejalan Allah
Silaturrahmi adalah berjalan/berjaulah menjumpai umat islam ke rumah-rumahnya saling menasehati terkait perkara agama dimana umat islam diingatkan selain menyiapkan bekal Dunia, maka BEKAL akhirat (Alam KUBUR, SIROTH & SURGA/ NERAKA) juga perlu dipersiapkan.

Silaturrahmi tulang punggung dakwah, dakwah  tulang punggung agama. Sesuatu yang tidak punya tulang punggung maka tak akan bisa berdiri tegak.

Silaturrahmi sering dilakukan oleh para Anbiya, Rosulullah sendiri sering berjaulah dikota thaif, pada musim haji di Mina dan seluruh Mekkah.

Diriwayatkan bahwa seandainya telapak kaki rosulullah diberi tinta merah maka merahlah semua jalanan dikota itu,tak ada satu pun jalanan yang tidak dilalui oleh Rosulullah. Rumah pamannya sendiri, Abu Jahal ia datangi walau pun berkali-kali ditolak.

Beliau berjalah bersama Abu Bakar RA , Zaid bin Harits ra atau bersama Abbas ra pada waktu ia blm islam.
Beliau berkeliling dari kampung ke kampung dari lorong ke lorong atau dari rumah ke rumah mengajak orang untuk taat kepada allah. Dalam surat Yasin diceritakan 2 orang kaum hawariyun utusan Nabi Isa As berjaulah di Antakiyah (Anthiokia), yaitu sebuah kota di Romawi/Rum (Habib Najjar).

Suatu hari Fatimah sangat sedih melihat keadaan Rosulullah dari berjaulah, dengan kulit yang hitam terbakar matahari dan pakaian yang kusam, maka Rosulullah bersabda:
Wahai Fatimah! Jangan engkau bersedih. Sesungguhnya Allah telah mengutus Ayahmu dengan sesuatu yang tidak tidak tersisa satu rumah pun dimuka bumi ini, dikota maupun di Desa, melainkan allah akan memasukan kedalamnya kemulyaan atau kehinaan (jika mereka menolaknya), sehingga agama akan tersebar sebagaimana tersebarnya malam” (Hr. Thabrani – kansul ummal).

Tercantum dalam sejarah Rosulullah hanya 2 kali mengumpulkan orang banyak ditempat terbuka untuk berdakwah yaitu:
  1. Ketika tiba dari sidrotul muntaha (peristiwa isro dan mi’rat) yang dibubarkan oleh Abu Lahab.
  2. Pada saat Haji Wada” dimana wahyu terakhir turun dengan pembentukan dan pengiriman jama’ah untuk khuruj fisabilillah yang pertama kali sebelum beliau wapat, yang pemberangkatannya dilanjutkan oleh abu bakar dan dipimpin oleh usama.
  3. Usaha lainya dengan silaturrahmi /berjaulah dari pintu kepintu dan dari kabilah ke kabilah.
Dalam usaha pertanian, silaturrahmi /jaulah  ibarat menebar benih-benih hidayah kehati-hati manusia , kepada orang yang masih layak diberi hidayah  oleh Allah.


Keutamaan jaulah.
Siapa yang mengalami kesusahan untuk mengajak orang dalam jaulah, maka allah akan mudahkan langkahnya masuk surga. Setiap langkahnya kakinya mengangkat derajatnya 700 kali disisi allah dan akan menggugurkan dosa-dosa.

Kisah Habib Najjar dan Hikmanya.
Ada kisah dalam Alquran yang kurang mendapatkan perhatian masyarakat, tetapi ayatnya menjadi bacaan favorit bagi hampir seluruh masyarakat Islam. Kisah tersebut termuat dalam surah Yasin [36]: 13-32. Intinya ialah, Nabi (Isa) mengirim dua orang utusan kepada kaum (Antioch), tapi kedua orang tersebut gagal dalam mengemban tugas dan justru disiksa dan dimasukkan penjara. (Zamakhsyari: Tafsir al-Kasysyaf).
Setelah itu, diutus orang ketiga untuk menyelamatkan kedua utusan yang telah dipenjara dan sekaligus menyampaikan agama yang benar. Utusan yang  ketiga berhasil mendekat ke penguasa serta membebaskan keduanya dari penjara. Akan tetapi, karena sikap egoisme dari raja dan kaumnya, ketiga utusan tersebut dianggap salah dan akhirnya di hukum sampai mati.

Pada saat itulah, datang seseorang (Habib al-Najar) yang mengatakan bahwa utusan tersebut benar dan harus diikuti. Alasannya, para utusan tidak meminta upah dalam menyebarkan agamanya. Namun, Habib al-Najar juga menemui nasib yang sama seperti ketiga utusan yang ia bela. Karena pembelaan tersebut,  Allah SWT memasukkannya ke dalam surga. Kaum Antioch ini akhirnya dimusnahkan oleh Allah SWT.

Dari kisah ini, ada beberapa pelajaran yang bisa diambil hikmahnya. Pertama, setiap pendakwah agama hendaknya mencari strategi yang tepat sehingga dakwahnya dapat diterima. Jangan seperti dua utusan yang bersifat gegabah, tetapi seperti yang ketiga yang bersifat bijak dan bersahabat dengan masyarakat dan penguasa.
Kedua, setiap menjalankan dakwah hendaknya disertai dengan keikhlasan dan tidak meminta imbalan sehingga dapat dipercaya oleh masyarakat. (QS Yasin [36]:21).
Ketiga, ketika masyarakat tidak mau diajak pada kebaikan maka sikap pendakwah adalah mendoakannya agar diberi hidayah. Sikap ini seperti yang dilakukan oleh Habib al-Najar, padahal ia sedang dihukum oleh kaumnya, “Ya Allah berilah petunjuk kaumku,” dan sikap Nabi Muhammad SAW yang mendoakan kaumnya kendati beliau dilempari batu oleh kaum Quraisy. (Hamami Zadah: Tafsir Yasin). Sedangkan sikap putus asa merupakan sikapnya orang kafir. (QS Yusuf [12]:87).
Keempat, jika menyampaikan kebenaran kepada seorang penguasa maka sikap yang diambil adalah damai, bukan menentang secara frontal, sehingga mereka juga dapat memahami isi ajaran dengan hati nurani.
Kelima, kebenaran hendaknya disampaikan dengan pelan dan penuh strategi.

Hikmah bagi masyarakat adalah semua kejadian yang tidak baik bagi masyarakat bukan karena kesalahan para utusan yang mengajak kebaikan, tapi semata-mata kesalahan masyarakat tersebut..

Subhanaallahi wabihamdi, subhanakaaallahumma wabibihamdika asyhadual-lailahaillah anta astagfirullah waatubu ilaih..

Senin, 28 Oktober 2013

BAYAN BA’DA SHOLAT ISYA'- PENDOPO-PALI



BAYAN BA’DA SHOLAT ISYA'- PENDOPO-PALI
ALLAH MAHAKUASA
Ass..
Alhamdulillahirobblil Alamin, Allahummah solli ala saidina muhammad waala alii saidina muhammad.
: قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُبِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai manusia, sembahlah Tuhan-mu yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa (QS. Al Baqarah : 21)
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ
“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. (QS. Ath Thalaq : 12)
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dengan kehendak Allah segalanya bisa terjadi. Allah Mahakuasa, mahluk tak kuasa. Bagi Allah tidak ada yang mustahil. Bila kita taat kepada Allah, maka seluruh doa kita akan dikabulkan.
Manusia punya keingininan atau kehendak. Allah juga punya kehendak. Bila kehendak manusia berlawanan dengan kehendak Allah, maka kehendak Allah yang akan berlaku. Kalau kita taat kepada Allah, maka Allah akan mengabulkan keinginan kita. Taat kepada Allah adalah menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Bila kita tidak mengamalkan agama, maka segala bencana akan datang. Bila banyak bencana yang menimpa kita, jangan menyalahkan orang lain, tapi salahkan diri sendiri.
Bila kita mentaati segala perintah Allah dan menjauhi larangan-larangannnya, bukan hanya di Akhirat kita akan bahagia. Di dunia pun sudah bahagia. Hidup bahagia baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Agama adalah untuk kepentingan manusia, kita, bukan untuk kepentingan Allah. Allah tidak butuh ketaatan kita, tapi kita butuh taat kepada Allah. Jangan terpengaruh dengan orang yang tak beriman. Tapi ikuti cara hidup Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Tidak ada cara lain untuk memdapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan di Akhirat selain mengikuti cara hidup Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Salah satu amal agama yang sangat mulia adalah Dakwah, firman Allah SWT Q.S Ashaaf : 10)
Namun saat ini sudah banyak yang menganak tirikan usaha ini padahal usaha ini berkah banyak Allah tawar didalam Al-qur’an dan Hadist2. Maka orang yang diberi hidayah akan ambil bagian atas usaha ini, tapi orang-orang belum diberi hidayah masih ragu, bahkan ada yang sudah diberi hidayah menjadi ragu-ragu sehingga meninggalkan usaha ini Nauzullah...
Usaha ini untuk memperbaiki umat, maka kita harus ajak semua orang untuk taat kepada Allah, baik istri, anak, tetangga dan lain sebagainya. Hanya dengan ketaatan kepada Allah, maka semua masalah akan terselesaikan.
Allah telah memberikan contoh.124 ribu Nabi dan Rasul telah diturunkan Allah untuk memperbaiki umat agar taat kepada Allah. Kunci untuk menyelesaikan segala masalah adalah taat kepada Allah. Bila kita semua taat kepada Allah, maka Allah yang akan menyelesaikan segala masalah kita.
Semua mahluk yang ada di langit dan di bumi, taat kepada perintah Allah. Gunung meletus atas kehendak Allah. Demikian juga banjir dan Tsunami, hanya bisa terjadi atas kehendak dan izin Allah. Allah berfirman:
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar Rum : 41)
Apabila kita melakukan amal kebaikan, maka balasannya kebaikan juga. Sebaliknya bila kita melakukan amal (perbuatan) buruk, maka balasannya juga keburukan. Sewaktu Nabi Muhmmad shallallahu ‘alaihi wasallam Isra’ Mi’raj, beliau melihat sesuatu yang turun dan yang naik dari langit ke bumi atau sebaliknya. Yang naik adalah amal-amal dari manusia, sedang yang turun adalah balasan-balasan dari Allah kepada manusia.
Allah mengirim 124 ribu Nabi dan Rasul ke dunia agar manusia menjadi baik. Agar manusia beriman kepada yang ghaib. Jangan hanya menggunakan akal, tapi gunakan iman. Ada seorang yang tidak percaya, bagaimana mungkin dengan menjalankan shalat kok bisa mendatangkan rezeki?. Dengan shalat akan menjauhkan kita dari kesempitan hidup?. Tak mungkin. Allah berfirman :
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (QS. Thaha : 132)
Coba perhatikan seorang polisi lalu lintas, yang menggerakkan kedua tangannya untuk mengatur lalu lintas di persimpangan jalan. Kalau dilihat, apa manfaat dia susah payah berdiri di tengah panas sinar matahari?. Ternyata dia menjalankan tugas sebagai polisi lalu lintas. Dia tak perlu bertanam padi atau memelihara ayam untuk makannya. Ternyata dia mendapat gaji dari Pemerintah untuk menjamin hidupnya, hanya karena dia taat menjalankan tugasnya.
Nah bagaimana bila kita taat menjalankan segala perintah Allah?. Raja dari semua raja. Tentu Allah yang Maha Kuasa, Yang Maha Memberi Rezeki, akan menjamin rezeki kita, dan akan menjauhkan kita dari kesempitan hidup. Siapa yang lebih baik dari Allah yang menjamin rezeki kita?. Tidak ada! Maka yakinlah, bahwa dengan shalat dapat mendatangkan rezeki, asalkan ditunaikan dengan sungguh-sungguh dengan penuh keikhlasan. Bila ingin bahagia di dunia dan akhirat, maka amalkan agama dengan sempurna.
Dalam rumah tangga juga begitu. Siapa yang ingin bahagia dalam rumah tangganya, maka perbaiki hubungan dengan Allah, amalkan Agama dalam rumah. Barangsiapa yang memperbaiki hubungannya dengan Allah, maka Allah akan memperbaiki hubungannya dengan manusia, baik dalam keluarga maupun masyarakat.
Istri yang cantik dapat memberi kebahagiaan, tapi tidak sedikit orang yang mempunyai istri cantik justru jadi bencana, karena istrinya selingkuh misalnya. Sebaliknya istri yang berwajah buruk, tidak cantik, belum tentu tidak bahagia. Banyak orang yang mempunyai istri yang tidak cantik lebih bahagia dari yang punya istri cantik.
Sebagaimana kisah Nabi Musa As. yang mempunyai tongkat yang biasanya digunakan untuk membantunya dalam berbagai keperluan seperti untuk berjalan, memberi makan ternak dan lain-lain. Tapi atas perintah Allah, tongkat itu dilempar dan berubah jadi ular yang besar dan menakutkan, Tongkat adalah lambang kebaikan, sedang ular merupakan lambang keburukan. Allah dapat merubah suatu kebaikan menjadi keburukan seketika itu juga, atau sebaliknya dapat merubah suatu keburukan menjadi kebaikan.
Jadi bila kita taat kepada Allah, maka istri kita akan jadi baik, taat pada kita, Tapi bila kita tidak taat pada Allah, maka istri akan jadi “ular” yang akan mematuk dan membinasakan kita. Begitu juga suatu jabatan, Dengan jabatan dapat menjadi kebaikan, tapi dengan jabatan juga bisa jadi malapetaka, seperti korupsi yang bisa mengirim kita ke penjara.
Syaikh Maulana Muhammad Yusuf Al Kandahlawi rahmatullah ‘alaih dikritik orang katanya Jemaah Tabligh hanya Amar Makruf saja tak ada Nahi mungkar. Maka beliau katakan : Hadits yang menyebutkan : “Jika kamu lihat kemungkaran maka ‘Fal Yughayyir’ yakni rubahlah bukan hancurkanlah maka lihatlah oleh kalian !! Perubahan hidup mereka dari maksiat kepada taat.”
Antara yang haq (benar) dengan yang bathil, bagaikan antara sinar dengan kegelapan. Dengan yang hak maka yang bathil akan lenyap. Nyalakan lampu, maka gelap akan hilang, akan jadi terang-benderang. Dalam Agama Islam, tak ada kekerasan. Islam itu sendiri berarti damai.
Walaupun ganja dan narkoba misalnya dibakar habis, tapi orang Islam tidak shalat, maka narkoba akan datang lagi. Tapi bila orang Islam shalat dan taat beragama, tak akan mau menghisap ganja atau narkoba. Sekali lagi yang haq akan melenyapkan yang bathil.
Untuk menciptakan suasana damai, bukan dengan kebencian atau tindak kekerasan, tapi dengan dakwah, amar makruf nahi munkar, siang berdakwah, dan malamnya berdoa. Sewaktu tentara Islam menang dan dapat menaklukkan Mekah, tidak ada balas dendam, malah dengan kasih sayang. Akhirnya orang-orang kafir Quraish, berbondong-bondong masuk Islam.
Hindun, istri Abu Sofyan yang pernah memakan hati paman Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersumpah tidak akan pernah masuk Islam. Tapi karena akhlak para sahabat yang mulia, akhirnya Hindun masuk Islam juga, Ketika ditanya, mengapa dia masuk Islam melanggra sumpahnya?. Apa jawabnya?. “Saya tidak masuk islam, tetapi Islam yang masuk ke dalam diri saya”. Allahu Kabar.
Jadi kuncinya untuk mengatasi segala kemungkaran saat ini, satu-satunya cara sesuai yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah dengan berdakwah dari pintu ke pintu, dari orang per orang, lakukan dengan ikhlas tanpa mengharapkan upah atau balasan dari manusia. Hanya mengharap balasan dan ridho dari Allah. Siang berdakwah, malam berdoa, mengadu dan meminta kepada Allah. Insya Allah semua masalah akan diselesaikan oleh Allah. Amin
>>>>>>>>>>>>>>> 

Dalam Surat Al Mulk:
إِذَا أُلْقُوا فِيهَا سَمِعُوا لَهَا شَهِيقًا وَهِيَ تَفُورُ  تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِ ۖ كُلَّمَا أُلْقِيَ فِيهَا فَوْجٌ سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌ  قَالُوا بَلَىٰ قَدْ جَاءَنَا نَذِيرٌ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللَّهُ مِن شَيْءٍ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا فِي ضَلَالٍ كَبِيرٍ
“Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak, hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir). Penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?" Mereka menjawab: "Benar ada, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan (nya) dan kami katakan: 'Allah tidak menurunkan sesuatupun, kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar'". (QS. Al Mulk : 7-9)
Nah kita yang sudah diberi hidayah oleh Allah dalam usaha dakwah ini, apakah tidak takut dengan pertanyaan nanti di akhirat: Apakah sudah datang jamaah kesini?. Kewajiban kita hanya berusaha mengajak mereka untuk taat kepada Allah, tapi yang memberikan hidayah adalah Allah.
Yang pasti, bagi yang berdakwah, pasti akan turun hidayah. Tapi hidayah kepada yang didakwahi terserah Allah, apakah akan diberi hidayah atu tidak.
Contohnya, semua para ambiya’ mendapat hidayah dan menjadi manusia pilihan Allah karena semua ambiya’ melaksanakan dakwah. Akan tetapi ummat yang didakwahi oleh para ambiya’ ada yang mendapat hidayah (beriman) ada yang tidak mendapat hidayah (kufur).
Oleh karena tuan-tuan yang mulia: lebih baik kita berdakwa karna pasti Allah akan turun hidayah untuk kita, daripada menjadi orang yang didakwahi yang belum pasti mendapat hidayah (beriman), bahkan tidak mendapatkan hidaya (Kufur).
Dengan menolong agama Allah ini pasti akan mengampuni dosa, salah satu penyebab banyaknya permasalahan kita ditempat dirumah-rumah kita, dikantor-kantor, petani, nelayan dsb akibat dari pada dosa kita.
Dengan asbab dakwah ini Allah akan ampuni dosa-dosa dan memudahkan urusan kita didunia dan akhirat.
Semoga Tuan-tuan punya niat keluar Dakwah dijalan Allah SWT..

Niat yang tulus untuk belajar memperbaiki diri sendiri dan mentablighkan Agama dari Kampung kekampung, dari masjid ke masjid dengan meluangkan waktu minimal 4 bulan seumur Hidup, 40 hari dalam 1 tahun dan 3 hari dalam 1 Bulan....
Bersedia Insyaallah? ............