Translate

Selasa, 30 April 2013

Belajar Berdakwah Ilallah


Saudara/ Sudariku ini ada kerangka belajar Dakwah Ilallah.. Tentu belum lengkap mohon dilengkapi sendiri ya...
Mohon maaf juga sebelumnya karena saya baru belajar... dan doain ya..supaya saya bisa.....
 
Sebelum memulai Dakwah ilallah maka hendaklah bersihkan Niat yaitu hanya mengharap ridho allah, tanamkan kedalam hati bahwa orang-orang yang mengikuti dan cinta Rosullah harus punya Niat Dakwah...

Bila sudah punya niat dakwah lakukanlah sesuai dengan kemampuanmu terlebih dahulu.. bila diminta umat untuk menjelaskan “Kenapa harus Dakwah”... iNsyaallah langkah-langkah ini dapat memudahkan kita untuk menjelaskan pokok-pokok yang perlu disampaikan sebagai berikut:
  1. Sebelumnya  Pujilah  allah SWT dan bersholawat kepada Nabi SAW.
  2. Bacakanlah firman-firman Allah SWT dan Hadist terkait usaha dakwah.
  3. Latar belakang usaha dakwah 
  4. Tujuan berdakwah 
  5. Apakah yang didakwahkan 
  6.  Bagaimana caranya (Tutunan Al-quran) 
  7.  Fadhilah orang yang berdakwah 
  8.  Kesimpulan dan Penutup
Adv 2   Firman-firman Allah SWT dan Hadist terkait usaha dakwah yang Mafhum sebagai berikut:
“Katakanlah (hai Muhammad): ‘Inilah jalanku. Aku dan orang-orang yang mengikutiku berdakwah  kepada Allah dengan hujah yang nyata. Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik”. (Yusuf : 108).

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang berdakwah (menyeru) kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: ‘Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?” (Fushilat : 33)

Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS Ali ‘Imran : 110)

“Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. dan ketahuilah bahwa Allah Amat keras siksaan-Nya.” (QS Al-Anfal : 25)

Allah SWT berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” (QS. At Tahrim : 6)

“Sesungguhnya Allah swt memberi banyak kebaikan, para malaikat-Nya, penghuni langit dan bumi, sampai semut-semut di lubangnya dan ikan-ikan selalu mendoakan orang-orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.” (HR. Tirmidzi dari Abu Umamah Al-Bahili).

“Demi Allah, sesungguhnya Allah SWT menunjuki seseorang karena (dakwah)mu maka itu lebih bagimu daripada unta merah.” (Bukhari, Muslim & Ahmad).

Absennya dakwah di tengah-tengah masyarakat juga akan mengakibatkan doa-doa kita tidak lagi didengar oleh Allah SWT, sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, kalian harus melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar, atau Allah akan menurunkan hukuman dari-Nya kemudian kalian berdoa kepada-Nya dan Dia tidak mengabulkan doa kalian.” (HR Tirmidzi, beliau berkata: hadits ini hasan).

Adv 5    Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata (QS Al-Jumuah: 110).

Adv 6    “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pengajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. an-Nahl, 16:125) 
       
Adv 7    Lebih dari sebuah kewajiban, dakwah sejatinya memiliki banyak keutamaan
        Pertama: Dakwah adalah tugas utama 124.000 para rasul, Umat Nabi Muhammad SAW melanjutkan usaha dakwah kenabian.
              Kedua : Dakwah adalah amal perbuatan yang terbaik (ahsanul a’mal).
Ketiga : Dakwah akan diganjar oleh Allah dengan balasan yang besar dan berlipat ganda.
Keempat : Dakwah pada saat yang sama adalah nasihat bagi diri sendiri.
Kelima : Dakwah merupakan penyelamat dari adzab Allah.
Dan keenam : Dakwah merupakan jalan menuju khairu ummah (umat terbaik).

Demikian yang dapat disampaikan apabila yang saya sampiakan benar, maka kebenaran hanya datangnya dari allah Swt dan apabila salah maka kesalahan itu datangnya dari saya sendiri dan kepada allah saya mohon ampun............

Jumat, 19 April 2013

Berdoa dengan penghulunya Istigfar (Saidul Istighfar) dan adab berdoa

Beberapa Adab yang perlu diperhatikan dalam berdoa antara lain:
  1. Dimulai dengan Pujian-pujian kepada allah SWT
  2. Bershalawat kepada Nabi SAW
  3. Mengucapkan pengakuan bahwa kita adalah hamba yang lemah
  4. Berdoa kepada allah SWT dengan suara yang lembut dan mengharap
  5. Ditutup dengan megucapkan pujian kepada allah SWT dan salam kepada para rasul.
Diantara beberapa doa pengakuan hamba kepadaNya yaitu Doa Sayyid / Rajanya Istigfar

سَيِّدُ الاسْتِغْفَارِ
اللَّهُمَّ أنْتَ رَبِّي لا إِلهَ إِلاَّ أنْتَ خَلَقْتَنِي وأنا عَبْدُكَ وأنا على عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ ما اسْتَطَعْتُ أعُوذُ بِكَ مِنْ شَرّ ما صَنَعْتُ أبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأبُوءُ بِذَنبي، فاغْفِرْ لي فإنَّه لا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ

"Allahumma anta robbi laa ilaha illa anta, kholaqtani wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbi, faghfirliy fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illaanta"

”Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau, Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji -Mu dan akan menjalankannya dengan semampuku, aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau”.(HR. Bukhari no. 6306).

Hadist-hadist mengenai Istigfar:

Barangsiapa mengucapkannya disiang hari dalam keadaan yakin dengannya kemudian dia mati pada hari itu sebelum petang hari, maka dia termasuk penduduk syurga dan siapa yang mengucapkannya di waktu malam hari dalam keadaan dia yakin dengannya, kemudian dia mati sebelum shubuh maka dia termasuk penduduk syurga.”(HR. Al-Bukhari – Fathul Baari 11/97).

Rasulullah bersabda,”Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka,”(HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).

Kamis, 18 April 2013

Hikmah menerima tamu dan bertamu (Silaturrahmi) ketempat saudara muslim

Sesungguhnya orang muslim bersaudara dimanapun meraka berada. untuk mengikatkat tali persaudaraan dan menyambungnya perlu saling mengunjungi antara saudara muslim satu dengan lainya.
Sepatutnya saudara muslim merasa bersedih bila rumah mereka tidak dikunjungi tamu untuk beberapa hari karena mereka mengetahui dasyatnya fadhilah menerima tamu dan bertamu yang antara lain:

  1. Membawa rizki dan kepulangannya membawa ampunan bagi tuan rumah.
  2. Diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umur. "Barangsiapa ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahim” (HR. Bukhari)
  3. Tidak ada kebaikan seseorang yang tidak dikunjungi tamu. Sepatutnya merasa sedih jika dalam jangka sekian lama tidak ada tamu yang berkunjung kepada kita karena tamu yang datang membawa rahmat.
  4. Biasanya orang yang bertamu mengucapkan salam dan kita menjawabnya maka kita memperoleh 10 s.d 30 pahala. (lihat hadist tentang mengucap salam).
  5. Biasanya berjabat tangan maka mereka akan memperoleh ampunan dosa sampai mereka berpisah.(lihat hadist tentang fadhilah berjabat tangan).
  6. Biasanya mereka tersenyum maka mereka memperoleh kebaikan "Senyumanmu di wajah saudaramu adalah sedekah." (HR. Bukhari dan Muslim). 
Hadist-hadist:
Fadhilah memberi salam atau menjawab salam
”Ada seseorang yang datang kepada Nabi SAW dan mengucapkan: ”Assalamu’alaikum” salam itu dijawab oleh Beliau, dan ia duduk. Kemudian Beliau bersabda: ”Sepuluh”. Setelah itu datang lagi seseorang dan mengucapkan ”Assalamu’alaikum warahmatullah” salam itu dijawab oleh Beliau, dan ia duduk. Kemudian Beliau bersabda: ”Duapuluh”. Setelah itu datang lagi seseorang dan mengucapkan ”Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh” salam itu dijawab oleh Beliau, dan ia duduk. Kemudian Beliau bersabda: ”Tigapuluh”.” (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi).
Kedua: Fadhilah berjabatan tangan
”Dua orang Islam yang bertemu lalu berjabatan tangan maka dosa kedua orang itu diampuni sebelum keduanya berpisah.” (HR. Abu Daud).
Beberapa adab-adab bagi penerima tamu dan yang bertamu yang perlu diperhatikan antara lain.
Bagi Penerima tamu:
  1. Jangan menunggu sampai tamu datang, sebaiknya kita memasak makanan,kemudian mengundang orang untuk datang makan bersama kita.
  2. Hak seorang tamu untuk dilayani adalah selama 3 hari. Selama itu tuan rumah dianjurkan agar menghormati dan melayani tamu dengan sebaik-baiknya. Lebih dari 3 hari pelayanan kita dianggap sebagai sedeqah.
  3. Jangan sekali-kali menyusahkan tamu, disunnahkan agar melayani keinginan tamu.
  4. Disunnahkan bagi tuan rumah agar menemani tamu makan.
  5. Bila tamu akan pulang maka disunnahkan bagi tuan rumah untuk mengantarkannya sampai ke pintu rumah. 
 Bagi yang bertamu:
  1. Makanlah apa yang dihidangkan, jangan meminta sesuatu yang tidak dihidangkan.
  2. Jika akan puasa ( puasa sunat ataupun selain bulan Ramadhan )hendaknya meminta izin dulu dari tuan rumah.
  3. Jika sedang berpuasa selain Ramadhan, puasa nazar atau qadha, maka sebaiknya berbuka, jika bertamu kemudian dihidangkan makanan oleh tuan rumah.
  4. Dianjurkan agar jangan menjadi imam sewaktu shalat berjamaah, jika sedang bertamu di tempat orang lain.
Demikian semoga ada manfaat dan Niat mengamalkan Insyaallah...