Translate

Minggu, 03 November 2013

40 HARI BELAJAR DAKWAH DI PENDOPO-PALI



Jaulah (Silaturrahmi ke-Rumah-rumah) dan Kisah Habib Najjar (QS Yasin: 20)
 
Assalamualaikum wr.wb.
Alhamdulillahillazdi ala nikmatil iman wal islam 3x...

Tuan-tuan yang mulia...

Cintanya Allah SWT pada hambanya 70 kali lipat dari pada cintanya seorang ibu pada anak-anaknya.
Apabila Allah SWT mencintai kita maka Allah beri kekuatan untuk mengamalkan perkara-perkara agama dan apabila Allah tidak mencintai hambanya maka Allah SWT SWT akan sibukan dengan perkara-perkara Dunia dan lalai dengan perkara Agama.

Tuan-tuan yang mulia..
Tujuan kita beramal adalah untuk memperoleh ridhonya Allah swt, ridho Allah itu adalah melakukan amalan agama yang menyenangkan Allah SWT.

Ada beberapa amal agama yang membuat Allah meredhoi hambanya antara lain:
  1. Berbakti kepada Kedua Orang tua
  2. Menegakan sholat 5 waktu
  3. Jihat fisabilillah
1. Berbakti kepada Kedua Orang tua
Seperti halnya kisah nabi Musa As, menanyakan kepada Allah siapa nanti temanya maka Allah jawab temannya nanti Tukang daging sehingga dia ingin tau keistimewaannya.  Maka nabi musa ikut kerumahnya yang ternyata dia tinggal bersama ibunya yang sudah tua yang dirawatnya, dimandikan , disuapi dengan daging dan makanan yang paling terbaik sehingga setiap dia beri makan oleh anaknya ia berdoa “Ya. Allah masukan anakku kesurga bersama Nabi Musa As”.

2. Menegakan sholat 5 waktu
Orang yang menegak shalat 5 waktu maka Allah memberi jaminan sbb:

  1. Dibukakan pintu rezeki 
  2. Dibebaskan azab kubur 
  3. Menerima catatan amal melalui tangan kanan 
  4. Menyebrang siroth secepat kilat 
  5. Masuk surga tanpa hisab
3. Jihat fisabilillah

Maksud dan tujuannya adalah “Liila kalimatillah” sebagaimana proses-prosesnya antara lain sebagai berikut:
  1. Menyampaikan dengan cara Jaulah atau silaturrahmi)
  2. Menyampaikan dengan cara tulisan
  3. Khuruj kejalan Allah
Silaturrahmi adalah berjalan/berjaulah menjumpai umat islam ke rumah-rumahnya saling menasehati terkait perkara agama dimana umat islam diingatkan selain menyiapkan bekal Dunia, maka BEKAL akhirat (Alam KUBUR, SIROTH & SURGA/ NERAKA) juga perlu dipersiapkan.

Silaturrahmi tulang punggung dakwah, dakwah  tulang punggung agama. Sesuatu yang tidak punya tulang punggung maka tak akan bisa berdiri tegak.

Silaturrahmi sering dilakukan oleh para Anbiya, Rosulullah sendiri sering berjaulah dikota thaif, pada musim haji di Mina dan seluruh Mekkah.

Diriwayatkan bahwa seandainya telapak kaki rosulullah diberi tinta merah maka merahlah semua jalanan dikota itu,tak ada satu pun jalanan yang tidak dilalui oleh Rosulullah. Rumah pamannya sendiri, Abu Jahal ia datangi walau pun berkali-kali ditolak.

Beliau berjalah bersama Abu Bakar RA , Zaid bin Harits ra atau bersama Abbas ra pada waktu ia blm islam.
Beliau berkeliling dari kampung ke kampung dari lorong ke lorong atau dari rumah ke rumah mengajak orang untuk taat kepada allah. Dalam surat Yasin diceritakan 2 orang kaum hawariyun utusan Nabi Isa As berjaulah di Antakiyah (Anthiokia), yaitu sebuah kota di Romawi/Rum (Habib Najjar).

Suatu hari Fatimah sangat sedih melihat keadaan Rosulullah dari berjaulah, dengan kulit yang hitam terbakar matahari dan pakaian yang kusam, maka Rosulullah bersabda:
Wahai Fatimah! Jangan engkau bersedih. Sesungguhnya Allah telah mengutus Ayahmu dengan sesuatu yang tidak tidak tersisa satu rumah pun dimuka bumi ini, dikota maupun di Desa, melainkan allah akan memasukan kedalamnya kemulyaan atau kehinaan (jika mereka menolaknya), sehingga agama akan tersebar sebagaimana tersebarnya malam” (Hr. Thabrani – kansul ummal).

Tercantum dalam sejarah Rosulullah hanya 2 kali mengumpulkan orang banyak ditempat terbuka untuk berdakwah yaitu:
  1. Ketika tiba dari sidrotul muntaha (peristiwa isro dan mi’rat) yang dibubarkan oleh Abu Lahab.
  2. Pada saat Haji Wada” dimana wahyu terakhir turun dengan pembentukan dan pengiriman jama’ah untuk khuruj fisabilillah yang pertama kali sebelum beliau wapat, yang pemberangkatannya dilanjutkan oleh abu bakar dan dipimpin oleh usama.
  3. Usaha lainya dengan silaturrahmi /berjaulah dari pintu kepintu dan dari kabilah ke kabilah.
Dalam usaha pertanian, silaturrahmi /jaulah  ibarat menebar benih-benih hidayah kehati-hati manusia , kepada orang yang masih layak diberi hidayah  oleh Allah.


Keutamaan jaulah.
Siapa yang mengalami kesusahan untuk mengajak orang dalam jaulah, maka allah akan mudahkan langkahnya masuk surga. Setiap langkahnya kakinya mengangkat derajatnya 700 kali disisi allah dan akan menggugurkan dosa-dosa.

Kisah Habib Najjar dan Hikmanya.
Ada kisah dalam Alquran yang kurang mendapatkan perhatian masyarakat, tetapi ayatnya menjadi bacaan favorit bagi hampir seluruh masyarakat Islam. Kisah tersebut termuat dalam surah Yasin [36]: 13-32. Intinya ialah, Nabi (Isa) mengirim dua orang utusan kepada kaum (Antioch), tapi kedua orang tersebut gagal dalam mengemban tugas dan justru disiksa dan dimasukkan penjara. (Zamakhsyari: Tafsir al-Kasysyaf).
Setelah itu, diutus orang ketiga untuk menyelamatkan kedua utusan yang telah dipenjara dan sekaligus menyampaikan agama yang benar. Utusan yang  ketiga berhasil mendekat ke penguasa serta membebaskan keduanya dari penjara. Akan tetapi, karena sikap egoisme dari raja dan kaumnya, ketiga utusan tersebut dianggap salah dan akhirnya di hukum sampai mati.

Pada saat itulah, datang seseorang (Habib al-Najar) yang mengatakan bahwa utusan tersebut benar dan harus diikuti. Alasannya, para utusan tidak meminta upah dalam menyebarkan agamanya. Namun, Habib al-Najar juga menemui nasib yang sama seperti ketiga utusan yang ia bela. Karena pembelaan tersebut,  Allah SWT memasukkannya ke dalam surga. Kaum Antioch ini akhirnya dimusnahkan oleh Allah SWT.

Dari kisah ini, ada beberapa pelajaran yang bisa diambil hikmahnya. Pertama, setiap pendakwah agama hendaknya mencari strategi yang tepat sehingga dakwahnya dapat diterima. Jangan seperti dua utusan yang bersifat gegabah, tetapi seperti yang ketiga yang bersifat bijak dan bersahabat dengan masyarakat dan penguasa.
Kedua, setiap menjalankan dakwah hendaknya disertai dengan keikhlasan dan tidak meminta imbalan sehingga dapat dipercaya oleh masyarakat. (QS Yasin [36]:21).
Ketiga, ketika masyarakat tidak mau diajak pada kebaikan maka sikap pendakwah adalah mendoakannya agar diberi hidayah. Sikap ini seperti yang dilakukan oleh Habib al-Najar, padahal ia sedang dihukum oleh kaumnya, “Ya Allah berilah petunjuk kaumku,” dan sikap Nabi Muhammad SAW yang mendoakan kaumnya kendati beliau dilempari batu oleh kaum Quraisy. (Hamami Zadah: Tafsir Yasin). Sedangkan sikap putus asa merupakan sikapnya orang kafir. (QS Yusuf [12]:87).
Keempat, jika menyampaikan kebenaran kepada seorang penguasa maka sikap yang diambil adalah damai, bukan menentang secara frontal, sehingga mereka juga dapat memahami isi ajaran dengan hati nurani.
Kelima, kebenaran hendaknya disampaikan dengan pelan dan penuh strategi.

Hikmah bagi masyarakat adalah semua kejadian yang tidak baik bagi masyarakat bukan karena kesalahan para utusan yang mengajak kebaikan, tapi semata-mata kesalahan masyarakat tersebut..

Subhanaallahi wabihamdi, subhanakaaallahumma wabibihamdika asyhadual-lailahaillah anta astagfirullah waatubu ilaih..