KAPAN DIANJURKAN BERSIWAK : Kapan saja kita mau atau bagi yang beragama Islam bersiwak bisa dilakukan setiap akan berwudhu untuk mendirkan Sholat 5 waktu. Tapi untuk yang sedang berpuasa bersiwak diatas jam 12 Siang Hukumnya makruh (Berdasarkan pendapat Imam Syaf’i).
CARA BERSIWAK:
1). Berdo'a. 2). Basahi kayu siwak dengan air lalu sikatkan ujung siwak yang sudah dihaluskan pada gigi dengan gerakan seperti huruf 8 yang ditulis rebah dimulai
dari gigi tengah atas ke arah gigi kanan atas lalu ke gigi kanan bawah lalu mengarah ke gigi tengah atas, selanjutnya kearah kiri dengan cara yang sama sehingga gerakannya mirip hurup 8 ditulis rebah. Diakhiri dengan menggosokannya dilidah sehingga terasa mau muntah lalu
kumur-kumur. 3). Bersikan siwak dengan air. 4). Setelah selesai baca Alhamdulillah. letakan kayu siwak di tempat yang suci dan
bersih> Jangan buang sisa kayu siwak di tong sampah atau ditoilet dianjurkan
di kuburkan ditanah>.
Inilah Doa Bersiwak “Allahummah thohhir bissiwaak, Asnaaniy waquwwi bihi litsaatsy, wa afshih bihi lisaniy” (Artinya: Ya Rob bersihkan dan kuatkanlah gigi & gusiku, dan fasihkanlah lisanku).
Inilah Doa Bersiwak “Allahummah thohhir bissiwaak, Asnaaniy waquwwi bihi litsaatsy, wa afshih bihi lisaniy” (Artinya: Ya Rob bersihkan dan kuatkanlah gigi & gusiku, dan fasihkanlah lisanku).
FAEDAH
DAN KEUTAMAAN BERSIWAK
Faedah menurut
ulama: Dapat membersihkan
mulut, mendapat ridha Tuhan, memutihkan gigi, mengharumkan mulut, meluruskan
tulang punggung, menguatkan gusi, memperlambat tumbuhnya uban, membersihkan
badan, menambah kecerdasan, melipatgandakan pahala, mempermudah keluarnya ruh, menyebabkan ingat bacaan syahadat ketika
menghadapi kematian, menyebabkan kelapangan rizqi dan kecukupan,
melancarkan rizqi, memperbaiki kesehatan mulut, menghilangkan kotoran dan
lendir di tenggorokan, menguatkan gigi, menambah kebaikan, menyenangkan
malaikat dan mereka akan mau bersalaman karena tertarik pada cahaya mukanya
(muka orang yang bersiwak), menghilangkan penyakit kusta.
Menurut Peneliti: Ramli Mohammed Diabi, menghabiskan 17 tahun masa hidupnya hanya untuk meneliti kegunaan siwak. Dia berpendapat, siwak juga berfungsi untuk menghilangkan efek kecanduan bagi perokok aktif.
Sebuah majalah Jerman memuat tulisan ilmuwan yang
bernama Rudat, direktur Institut Perkumanan Universitas Rostock. Dalam
tulisannya itu ia berkata, bahwa siwak mengandung zat yang melawan pembusukan,
zat pembersih yang membantu membunuh kuman, memutihkan gigi, melindungi gigi
dari kerapuhan, bekerja membantu merekatkan luka gusi dan pertumbuhannya secara
sehat, dan melindungi mulut serta gigi dari berbagai penyakit. Sebagaimana
telah terbukti bahwa siwak memiliki manfaat mencegah kanker.
Beliau mengatakan siwak juga menstimulasi BAS (Biologically Active Spots = Titik
Aktif Biologis) yang terletak di antara gigi dan gusi. Titik-titik ini
mengatur enam organ (telinga, mata, hidung, lidah, dan oesophagus (saluran
makanan dari mulut ke perut), tiga pasang cells (wedge shaped, rahang atas,
ethmoid), sinus, sendi temporal rahang bawah, dan 28 saraf tulang belakang yang
mengatur fungsi-fungsi secara praktis semua organ, otot, dan sendi pada ekstremitas
atas dan bawah.
Titik-titik yang sama mengatur fungsi sejumlah organ
seperti empedu dan kantong empedu, liver, ginjal, perut, pancreas, limpa,
paru-paru, jantung, usus besar dan usus kecil.
Terpijitnya BAS pada mulut oleh siwak akan meredakan
rasa sakit dan menurunkan ketegangan otot-otot neurorefleks yang disebabkan
oleh osteochondros (sejenis penyakit tulang).
Penggunaan siwak secara teratur, selain mencegah
penyakit, ia juga mengatur perkembangan 70 BAS dan membantu pikiran kita agar jernih. Dengan demikian, sebatang siwak yang digunakan
dengan penuh keimanan dapat menggantikan peran dokter spesialis.
Kalau kita mengaku beriman seharusnya kita selalu percaya bahwa setiap yang dikerjakan Rasulullah pasti mengandung kebaikan didunia dan akhirat lalu mengikutinya, tidak harus minta dibuktikan terlebih dahulu kebaikannya oleh peneliti.
Kalau kita mengaku beriman seharusnya kita selalu percaya bahwa setiap yang dikerjakan Rasulullah pasti mengandung kebaikan didunia dan akhirat lalu mengikutinya, tidak harus minta dibuktikan terlebih dahulu kebaikannya oleh peneliti.
Rujukan hadist-hadist:
Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya aku
perintahkan mereka untuk bersiwak setiap hendak mendirikan shalat. (H.R Al-Bukhari).
Barang siapa menghidupkan sunahku maka dia sudah cinta
kepadaku, barang siapa yang cinta padaku akan bersamaku disurga (Hadist)
Sumber
diresume dari: http://kuncisehatdansukses.blogspot.com