Translate

Selasa, 29 April 2014

KISAH PENCARIAN JATIDIRI DA'I


Kisah ini dikutip dari KISAH TAUBATNYA SALAFYTOBAT disalin dari blog generasisalaf.wordpress.com

Tanya:
saya mau tanya? apakah anda benar pernah ikut salafy? mengapa keluar? karena tobat? atau karena pendapat anda tidak dipakai oleh yang lain?sehingga akhirnya anda “purik” dan membuat blog ini? saya cuma tanya, tidak usah emosi…..semoga Alloh menunjuki kita jalan yang lurus…amin

Jawaban admin Salafy Tobat :
Alasan saya keluar?

karena saya mengecek di kitab ahlusunnah yang asli dan tidak hanya taklid dengan artikel atau ocehan ustaz wahaby. Khususnya di bidang ta’wil ayat mutasyabihat. Coba ande cek di kitab tafsir mu’tabar apakah dalam kitab itu mengambil makna dhahir lafadz istiwa, yadd (tangan), wajh (wajah), nur (cahaya) dsb….

saya sarankan anda membeli kitab asli (bahasa arab) tafsir jalalain, ibnu katsir, qurtubi, annasafi, …beli dulu kitabnya kemudian klo anda tidak bisa baca, minta diartikan tiap katanya oleh ustadz yang mahir ‘arabiyah.

ahlusunnah menta’wil ayat mutasyabihat

Ta’wil berarti menjauhkan makna dari segi zahirnya kepada makna yang lebih layak bagi Allah, ini kerana zahir makna nas al-Mutasyabihat tersebut mempunyai unsur jelas persamaan Allah dengan makhluk. 

Dalil melakukan ta’wil ayat dan hadis mutasyabihat:
Rasulullah berdoa kepada Ibnu Abbas dengan doa: Maknanya: “Ya Allah alimkanlah dia hikmah dan takwil Al quran” H.R Ibnu Majah. (Sebahagian ulamak salaf termasuk Ibnu Abbas mentakwil ayat-ayat mutasyabihah).

Ta’wilan pula ada dua:
Pertama: Ta’wilan Ijmaliyy yaitu ta’wilan yang dilakukan secara umum dengan menafikan makna zahir nas al-Mutasyabihat tanpa diperincikan maknanya.
sebagai contoh perkataan istawa dikatakan istawa yang layak bagi Allah dan waktu yang sama dinafikan zahir makna istawa kerana zahirnya bererti duduk dan bertempat, Allah mahasuci dari bersifat duduk dan bertempat.
Kedua adalah: Ta’wilan Tafsiliyy iaitu ta’wilan yang menafikan makna zahir nas tersebut kemudian meletakkan makna yang layak bagi Allah.
seperti istawa bagi Allah bererti Maha Berkuasa kerana Allah sendiri sifatkan dirinya sebagai Maha Berkuasa.

Saya sebelum terkena virus wahaby, saya pernah ngaji di KH khusnul hidayat – pondok pesantren jamiurrahman (sukun -malang jawa timur)….

kemudian : tobatnya setelah konsultasi dengan ustaz syabab ahlusunnah waljamaah (ustaz kholil muhyidin LC, MAg) – ponpes al itqan – Cengkareng jakarta….

kemudian saya belajar intensif dipondok darussa’adah (Kyai Muhammad fakhrurrijal) – Jl Purnawirawan 7 bandar lampung…

alhamdulillah terbuka hijab “kebatilan wahaby/salafy” ternyata dalil2 mereka adalah salah….
saya sekarang berakidah ahlusunnah, madzab syafei, dengan keyakinan dan dalil yang kuat…..dan berusaha mengamalkan sunnah dan dakwah sampai mati


Tidak ada komentar:

Posting Komentar