Azan merupakan panggilan untuk menegakan sholat dan petanda waktu sholat wajib akan dimulai.
Sejarah Azan
Perintah adzan datang melalui mimpi. Awalnya Rasulullah SAW tidak tahu dengan cara apa untuk ingatkan umat muslim bahwa waktu salat sudah tiba. Ada sahabat yang menyampaikan usul untuk mengibarkan bendera, menyalakan api di atas bukit, meniup terompet, dan membunyikan lonceng. Semua saran itu dianggap kurang cocok.
Hingga datanglah sahabat, Abdullah bin Zaid yang bercerita jika dia
mimpi bertemu dengan seseorang yang memberitahunya untuk mengumandangkan
adzan dengan menyerukan lafaz-lafaz adzan seperti saat ini.
Lalu dikabarkanlah perihal mimpi ini kepada Rasulullah. Umar bin Khathab mendengar hal itu dan ternyata dia juga mengalami mimpi yang sama. ”Demi Tuhan yang mengutusmu dengan Hak, ya Rasulullah, aku benar-benar melihat seperti yang ia lihat (di dalam mimpi)”. Lalu Rasulullah bersabda: ”Segala puji bagimu.”
Rasulullah menyetujui untuk menggunakan lafaz-lafaz adzan itu sebagai tanda waktu salat tiba.
Lalu dikabarkanlah perihal mimpi ini kepada Rasulullah. Umar bin Khathab mendengar hal itu dan ternyata dia juga mengalami mimpi yang sama. ”Demi Tuhan yang mengutusmu dengan Hak, ya Rasulullah, aku benar-benar melihat seperti yang ia lihat (di dalam mimpi)”. Lalu Rasulullah bersabda: ”Segala puji bagimu.”
Rasulullah menyetujui untuk menggunakan lafaz-lafaz adzan itu sebagai tanda waktu salat tiba.
Dikumandangkan saat peristiwa-peristiwa bersejarah
Selain digunakan untuk menandakan waktu salat tiba, adzan juga dikumandangkan pada momen-memen penting dan bersejarah. Misalnya ketika seorang bayi lahir. Selain itu, saat peristiwa penting dalam Islam terjadi, adzan juga berkumandang. Ketika pasukan Rasulullah berhasil menguasai Makkah dan berhala-berhala di sekitar ka’bah dihancurkan, Bilal bin Rabbah mengumandangkan adzan dari atas Ka’bah.
Selain digunakan untuk menandakan waktu salat tiba, adzan juga dikumandangkan pada momen-memen penting dan bersejarah. Misalnya ketika seorang bayi lahir. Selain itu, saat peristiwa penting dalam Islam terjadi, adzan juga berkumandang. Ketika pasukan Rasulullah berhasil menguasai Makkah dan berhala-berhala di sekitar ka’bah dihancurkan, Bilal bin Rabbah mengumandangkan adzan dari atas Ka’bah.
Peristiwa lain, ketika Konstantinopel jatuh ke tangan pasukan Ottoman
yang mengakhiri Kekaisaran Romawi Timur, beberapa perajurit Ottoman
masuk ke dalam lalu mengumandangkan adzan sebagai tanda kemenangan
mereka.
Fakta suara azan diserukan secara bergiliran diseluruh Dunia
Titik merah ini adalah tanda Suara Azan dilaungkan 24 Jam tiada henti diseluruh dunia.
Bumi berbentuk bulat. Ini menyebabkan terjadi perbedaan waktu solat pada
setiap daerah. Ketika adzan telah selesai berkumandang di satu daerah,
maka selanjutnya adzan berkumandang di daerah lain.
Contohnya Satu jam setelah adzan selesai di
Sulawesi, maka adzan segera bergema di Jakarta, disusul pula Sumatera. Dan
adzan belum berakhir di Indonesia, maka ia sudah dimulai di Malaysia. Burma
adalah di baris berikutnya, dan dalam waktu beberapa jam dari Jakarta, maka
adzan mencapai Dacca, ibukota Bangladesh.
Dan begitu adzan berakhir di
Bangladesh, maka ia ia telah dikumandangkan di barat India, dari Kalkuta ke
Srinagar. Kemudian terus menuju Bombay dan seluruh kawasan India.
Begitu
seterusnya adzan terus berkumandang di bumi dan tidak pernah berhenti hingga
kiamat terjadi.
Subahanallah....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar