Hari
ini setiap manusia hidup dalam ketakutan sehingga dia mati-matian usaha
untuk menghilangkan rasa takutnya. Hari ini apa yang paling di takutkan
manusia yaitu takut miskin dan takut susah. Sehingga asbab ketakutan
ini, mereka mati-matian mengumpulkan harta. Padahal untuk menghilangkan
rasa takut ini mudah saja, tidak perlu kerja mati-matian kerja, tidak
perlu uang yang banyak, cukup dengan agama saja. Agama ini adalah solusi
bagi seluruh rasa takut manusia. Dengan agama nanti Allah akan ganti
rasa takut miskin dan rasa takut susah dengan rasa kaya dan rasa
tenangnya penghuni Surga di dunia.
Apa itu rasa cukup dan tenangnya
penghuni surga yaitu ketika Allah bertanya kepada mereka di surga, “Apa
lagi yang kalian mau ?” maka para penghuni surga akan bingung mau apa
lagi karena mereka sudah merasa mendapatkan semua yang mereka mau, sudah
merasa cukup. "Begitu pula dengan orang beriman yang telah Allah
masukkan rasa cukup dan tenang kedalam hati mereka maka mereka akan
bingung mau apa lagi". Lalu diakherat dia akan Allah jadikan orang yang
kaya dan berkuasa. Allah akan buatkan istana untuknya, yang di dalam
istana ini terdapat lagi 70 puluh istana, dan setiap istana mempunyai 70
kamar. Semuanya qualitas satu, dari wanita-wanitanya,
makanan-makananya, pelayan-pelayannya, sampai pada kebendaannya. Dengan
Agama, Allah jadikan kita manusia yang kaya di dunia dan akherat, tidak
perlu susah-susah seperti di dunia.
Hari
ini manusia takut sakit, sehingga mereka menggantungkan hidupnya pada
seorang dokter. Padahal dokter-dokterpun kini pada sakit. Mau sehat
cukup amal kan Agama, di dunia akan Allah kasih kesehatan. Suatu ketika
seorang tabib keliling madinah dalam keadaan bingung, karena tidak
satupun orang ada yang sakit. Nabi SAW berkata mahfum kepada dokter itu,
“ini dikarenakan mereka mengamalkan sunnahku, mereka makan ketika lapar
dan berhenti sebelum kenyang.” Lalu nanti di akherat Allah akan berikan
kita Kesehatan yang luar biasa. Badan seperti Adam AS setinggi 30
meter, kekuatan seperti Musa AS, suara seperti Daud AS, wajah seperti
Yusuf AS, dan umur seperti Isa AS.
Jadi
Agama ini adalah solusi bagi seluruh rasa ketakutan dan masalah
manusia. Untuk dapat mengamalkan agama ini perlu yang namanya Iman.
Maulana Saad berkata, “Bagaimana Iman dan Agama bisa wujud dalam diri
kita jika waktu kita sebagian besar masih digunakan untuk Dunia.
Sementara waktu untuk agama hanya 2.5 Jam.” Orang memberi alasan tidak
bisa mengamalkan agama karena keadaan dan lingkungan. Alasan-alasan ini
tidak akan diterima di pengadilan Allah nanti. Seperti kisah :
1. Ada
orang kaya mengadu pada Allah tidak bisa mengamalkan agama dengan
alasan karena disibukkan oleh kekayaannya. Lalu Allah berkata, “HambaKu
Sulaiman AS lebih kaya dan lebih sibuk dari kamu, tetapi kekayaan dan
kesibukkannya tidak membuat dia lalai dari perintahKu.”
2. Ada
orang sakit yang mengadu pada Allah tidak dapat mengamalkan agama
dengan alasan karena kesehatannya tidak memungkinkan. Lalu Allah
berkata, “HambaKu Nabi Ayub AS lebih sakit darimu dan lebih parah
penyakitnya dibandingkan dirimu tetapi penyakitnya tidak melalaikannya
dari mengingatKu.”
3. Ada
orang yang semasa hidupnya menjadi budak (bahasa modernnya pembantu
atau karyawan ) mengadu kepada Allah tidak dapat mengamalkan agama
karena tidak bebas melakukan sesuatu. Lalu Allah berfirman, “Hambaku
Yusuf AS juga pernah menjadi budak, namun keadaannya tidak melalaikan
dia dari beribadah kepadaKu.”
4. Ada
orang yang mengadu kepada Allah tidak dapat mengamalkan agama dengan
alasan karena kemiskinannya. Lalu Allah Ta’ala berfirman, “Hambaku Isa
AS lebih miskin darimu dan lebih susah kehidupannya, tetapi kemiskinan
dan kesusahan yang dialaminya tidak melalaikannya dari beribadah
kepadaKu.”
Sehingga
nanti orang-orang yang memberikan alasan-alasan ini semuanya akan Allah
seret kedalam Neraka Jahannam. Di pengadilan Allah nanti semua orang
akan Allah hisab dengan keras dan cepat. Allah akan tanya mereka seperti
:
1. Kemana engkau habiskan waktumu atau umurmu ?
2. Kemana engkau habiskan masa mudamu dan untuk apa ?
3. Dari mana asal hartamu dan digunakan untuk apa ?
4. Dari mana didapat ilmumu dan bagaimana pengamalannya ?
Disini
Allah tidak menginginkan alasan tetapi yang Allah inginkan adalah
jawaban. Tidak ada satupun alasan yang akan diterima oleh Allah. Manusia
yang tidak menghabiskan waktunya untuk Allah pasti telah menghabiskan
waktunya untuk selain Allah. Orang-orang yang menghabiskan waktunya atau
umurnya dengan ketaatan atau amal-amal Agama maka mereka akan mudah
melewati hisab. Begitu juga masa muda kita, ketika masih kuat dan sehat
kemana kita telah habiskan kekuatan dan kesehatan kita dan untuk apa.
Salah satu pemuda yang Allah sukai adalah pemuda yang senantiasa hatinya
terpaut pada mesjidnya Allah Ta’ala. Lalu mengenai harta, harta yang di
dapati dengan cara haram ini akan dimintai pertanggung jawabannya oleh
Allah. Allah akan hisab semuanya dari hasil yang dengan didapat dengan
jalan haram seperti mencuri, korupsi, menipu, sampai hasil yang didapat
dengan cara halal sesuai dengan perintah Allah dan sunnah Nabi SAW.
Mereka yang di zalimi akan mendapatkan bagian atau atau hak atas diri
kita dan amal-amal kita. Allah juga akan menghisab seluruh harta yang
digunakan bukan untuk agama Allah atau menjalankan perintah Allah.
Jadi
jangan sampai tertipu dengan harta seseorang, itu hanya ujian dan
titipan dari Allah. Orang yang paling kaya di dunia maka dia akan
menjadi orang yang paling sibuk menjawab pertanyaan Allah mengenai
hartanya didapat dari mana dan kemana ia habiskan. Begitu juga mengenai
Ilmu agama, Allah akan menanyakan kebenaran ilmu itu, dan didapat dari
mana. Amal yang tidak disertai Ilmu tidak akan diterima oleh Allah, dan
Ilmu yang tidak menambah ketakwaan orang yang berilmu akan mendatangkan
Murka Allah. Ilmu yang tidak diamalkan menjadi mubazir dan bisa menjadi
asbab kita bertemu dengan Allah dalam keadaan Allah murka kepada kita.
Allah berfirman mahfum, “Janganlah kamu mengikuti sesuatu yang kamu
tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.” Di akherat tidak akan diterima
alasan, “Saya tidak tahu Perintahnya ?” masalahnya kenapa kita tidak
cari tau.